Rabu, 01 Juni 2011

SADARKAH KITA ??


           Manusia dizaman  sekarang ini yang disebut juga sebagai zaman kali, dimana pada zaman ini pola pikir manusia sudah sangat merosot dan kejahatan pun terjadi dimana-mana. Sifat ketuhanan yang merupakan keutamaan manusia  sudah semakin tenggelam oleh pengaruh maya yang sangat kuat menyelubungi kesadaran sang atman sehingga kata-kata Tuhan yang biasa terdengar dari hati sanubari manusia sudah semakin hilang dan tidak diperdengarkan lagi karena sifat maya yang demikian kuat menyelimutinya. Akibat hal itu, manusia kini ibarat seperti orang buta yang sudah kehilangan tongkatnya. Hilangnya tongkat kesadaran sang atman mengakibatkan manusia mulai kehilangan arah dan lepas dari ajaran dharma.” Dhrmaning sebagai seorang manusia, swadharmaning dharma”,  kata-kata itu sebenarnya masih sangat sering kita dengarkan dari tokoh-tokoh agama Hindu, tapi untuk implementasinya dalam kehidupan bermasyarakat sudah sangat jarang sekali.
         Zaman sekarang ini manusia sudah semakin dimanjakan oleh kecanggihan tekhnologi yang ada sehingga mengakibatkan manusia itu lupa akan dirinya yang sebenarnya, mereka lupa untuk apa mereka harus ada. Orang-orang sekarang lebih mengutamakan pemenuhan dari hawa nafsu dibandingkan dengan pemenuhan kebutuhan diri mereka yang sejati. Apa itu pemenuhan diri yang sejati? Pemenuhan diri yang sejati adalah dimana orang itu melakukan sesuatu karena dia butuh, bukan karena dia ingin. Disini akan saya paparkan sebuah ilustrisi dimana manusia itu dikatakan condong lebih melakukan pemenuhan keinginan, yaitu ketika seseorang pemuda mendapatkan kiriman uang dari orang tuanya, dia akan merasa memiliki uang yang banyak, pada saat itu dia merasa sangat leluasa untuk membeli apapun yang ia mau, seperti membili pakaian dan minum-minuman keras dengan beberapa temannya, padahal pada saat yang bersamaan seharusnya dia harus membeli beberapa keperluan untuk dia kuliha bahkan harus membayar SPP, tetapi hal  itu diabaikan, dan dia lebih memilih menghamburkan uangnya bersama teman-temannya dan membeli sesuatu yang sebenarnya belum diperlukan. Hal itu merupakan sebuah ciri bahwa manusia telah mengikuti keinginan hawa nafsunya dan berfoya-foya bersama teman-temannya. Dengan kegiatan yang demikian maka apa yang sebenarnya menjadi kebutuhan inti yang harus dipenuhi olehnya menjadi terabaikan. Pemenuhan hawa nafsu tersebut merupakan sebuah penghambat dari kesuksesan individual dan spiritual mereka sendiri.
           

Tidak ada komentar:

Posting Komentar