Jumat, 06 Januari 2012


Untuk apa Tuhan Menciptakan manusia?

Suatu pertanyaan yang amat dalam dan amat sulit untuk dipahami oleh manusia jaman sekarang. Beberapa agama menyatakan bahwa Tuhan menciptakan manusia dikarenakan oleh dosa, dosa yang telh diperbuat ketika manusia tingga; di surga. Ada pula yang menyatakan bahwa tuhan menciptakan manusia adalah sebuah permainan atau Lila. Dari pendapat beberapa tersebut jika diteliti dengan seksama, mungkinkah manusia diciptakan hanya karena kesalahan yang dilakukan oleh adam dan hawa? Rasanya amat tidak masuk akal kesalahan yang dilakukan oleh dua orang namun akibatnya harus ditanggung oleh jutaan jiva manusia. Karena pada dasarnya Tuhan yang maha adil tidak akan pernah membebankan kesalahan seseorang pada orang yang lainnya. Selanjutnya, Lila? Apakah mungkin manusia dan yang lainnya diciptakan hanya sekedar permainan belaka? Tuhan bukanlah anak – anak yang masih suka bermain, dan Tuhan juga bukan seperti manusia yang suka menikmati suatu pemandangan dari sebuah pementasan sebuah permainan. Hukum sebab akibat menyatakan, tidak akan ada aksi tanpa adanya reaksi. Hokum ini dapat dijadikan sebuah gambaran bahwa Tuhan tidak akan menciptakan makhluk hidup hanya dikarenakan sebuah keinginan untuk menikmati, namun penciptaan ini dikarenakan oleh suatu sebab yang tak mungkin diketahui oleh ciptaannya. Namun sebagai manusia yang dibekali akal dan budi, kiranya manusia dapat berfikir dan menelaah sesuatu hal yang terkait dengan penciptaan itu sendiri. Dalam (….) dinyatakan bahwa jika sedetik saja aku tidak bekerja maka alam semesta ini akan hancur. Dari sloka tersebut dapatlah dicermati bahwa Tuhan itu bekerja. Jika beliau tidak bekerja maka tidak aka nada keseimbangan dialam semesta ini.  Sebuah perjalanan yang amat panjang bagi seorang manusia untuk dapat menyadari akan keagungan Tuhan yang sesungguhnya selalu bekerja dalam alam semesta ini. Sebagian orang hanya menyadari bahwa manusia memeiliki sebuah kewajiban untuk melakukan yadnya persembahan kepada Tuhan dan jika yadnya tersebut tidak dilakukan maka manusia akan mengalami ketakutan bahwa Tuhan akan murka kepada manusia.
Mengapa Tuhan bekerja jika sesungguhnya beliau adalah penikmat permainan di panggung sandiwara semesta ini? Sebagai seorang penikmat dia tidak akan pernah bekerja, namun mengapa dalam veda dinyatakan bahwa Tuhan itu bekerja? Dapatkah dipahami bahwa sesungguhnya Tuhan itu adalah Maha segalanya, mengapa untuk menikmati suatu hasil karya beliau harus bekerja? Sebuah gambaran kecil dan sebuah sentilan bagi umat manusia bahwa sesungguhnya Tuhan tidak pernah mengharapkan manusia untuk hidup dalam kemalasan. Bagaimana mungkin Tuhan menciptakan manusia untuk bermalsa – malasan sedangkan beliau sendiri menyatakan dalam sastra suci bahwa beliau tidak pernah berhenti untuk bekerja. Merupakan suatu fenomena yang amat memalukan jika manusia hidup dalam kemalasan dan hidup tanpa kesadaran bahwa mereka sesungguhnya terciptak untuk bekerja.
Tuhan menciptakan manusia bukan atas dasar sebuah permainan namun atas dasar sebuah tugas. Jika manusia hanya bermain, maka akan banyak orang yang beranggapan bahwa tidak perlu bekerja, karena segala sesuatu yang terjadi di alam semesta ini sudah merupakan scenario Tuhan sebagai sang dalang dalam panggung sandiwara semesta ini. Manusia tak perlu bekerja karena segala sesuatu yang dilakukan oleh manusia sudah merupakan scenario Tuhan, duduk bermalas-malasan pun sudah merupakan scenario dari Tuhan itu sendiri. Namun apa mungkin manusia hidup hanya sebagai pelaku drama? Sungguh malang sekali manusia itu tercipta jika hany sebagai pemerena sebuah drama. Apapun yang dilakukan oleh manusia pada akhirnya akan tetap seperti yang dirancang oleh sang dalang itu sendiri. Jika pada adegan saat ini saya tercipta didunia sebagi pemeran drama walaupun saya disini membunuh, jika pada ending cerita saya akan mendapatkan surge maka saya akan masuk surga jika pementasan ini telah usai. Apakah ini adil bagi yang saya bunuh tersebut? Jadi dimana letak pemaknaan dari karma baik dan buruk yang akan mengantarkan manusia menuju alam akhirat nantinya?
Lalu apakah sesungguhnya hidup ini? Mengapa manusia harus tercipta?
Jika disadari berdasarkan uraian diatas, sudah jelas dapat dipahami bahwa sesungguhnya Tuhan menciptakan manusia bukanlah untuk memainkan peran suatu drama. Namun tuhan mencipta untuk bekerja, dan manusia yang diciptakan pun sesungguhnya memiliki peran dan fungsi untuk bekerja dan menjaga apa yang telah diciptakan oleh Tuhan. dalam konsep penciptaan sendiri dinyatakan bahwa pada awalnya sebelum adanya makhluk hidup, alam semesta ini kosong dan hampa. Karena kehampaan ini maka terjadi suatu ketidak seimbangan pada alam semesta ini akibat tidak adanya siklus kehidupan, maka merupakan sebuah kewajiban bagi Tuhan itu sendiri untuk menjaga keseimbangan alam semesta dengan menciptakan makhluk hidup dan termasuk diantaranya adalah manusia. Manusia diciptkan yang memiliki peran sebagai pekerja untuk mejaga kelestarian alam semesta dan menjaga semua ekosistem yang ada di alam semesta ini. Bukan sebaliknya dengan menghancurkan semua ekosistem yang ada seperti yang telah dilakukan oleh manusia.

3 komentar:

  1. Tapi kenapa manusia sulit menyadari tujuan dari adanya kehidupan?, contohnya saya sendiri, biarpun sudah mengetahui adanya moksa dan karmaphala. Untuk membayangkan diri sendiri melepas hasrat duniawi saja sangat sulit. Saya hanya sekedar tahu bukan sadar

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena manusia masih memiliki sifat material didalam diri. Kendalikan sadripu

      Hapus
  2. Emangnya Tuhan gak bisa menjaga ciptaannya sendiri?? Ngapain menciptakan manusia untuk bekerja menjaga alam semesta,, Artinya Tuhan tidak maha kuasa

    BalasHapus